Aku tidak ingin kita seperti bintang
jatuh: cepat datang, cepat pula berlalu.
Denganmu, aku ingin belajar mencintai
proses.
Menikmati detik yang terkadang membuat air
mata menetes.
Tapi kau mengajariku, di situlah indahnya
waktu.
Memupukmu, sesabarseorang ibumenunggu
anaknya tertidur.
Denganmu, aku ingin menjadi biasa bersama
orang yang istimewa
Membuatku percaya diri, dan harapanku
membumbung tinggi.
Denganmu, milidetik jadi berharga.
Langkah semut jadi bermakna.
Dan aku tak pernah lagi bertanya: untuk
apa memperhatikan itu semua?
Biarkan kita seperti semesta.
Yang paham bahwa sabar, bukan hanya
sekedar kata.
Aku tak ingin kita menjadi sang bintang
jatuh: sekedar lewat,
Lalu tak lagi utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar